Kebutuhan Energi Remaja
Konsumsi energi yang berasal dari makanan yang
diperlukan untuk menutupi pengeluaran energi seorang bila seseorang mempunyai
ukuran dan koposisi tubuh dengan tingkat aktivitas yang sesuai dengan kesehatan
jangka panjang dan yang memungkinkan
pemeliharaan aktivitas fisik yang dibutuhkan secara sosial dan ekonomi
(Almatsier, 2002). Kebutuhan anak laki-laki dan perempuan berbeda. Anak
laki-laki banyak melakukan aktivitas fisik sehingga membutuhkan energi.
Sedangkan, perempuan mengalami haid sehingga banyak memerlukan protein dan zat gizi. (RSCM, 2002).
Berdasarkan zat gizi yang ada di dalam makanan, maka
dikelompokkan menjadi 3 kelompok yang sering disebut dengan Tri Guna makanan yaitu:
a. Sumber
zat tenaga untuk melakukan berbagai aktivitas. Makanan yang mengandung sumber
zat tenaga adalah yang mengandung
karbohidrat.
b. Sumber
zat pembangun untuk pembentukan, pertumbuhan dan pemeliharaan. Bahan makanan
yang mengandung zat pembangun adalah protein, baik nabati maupun hewani.
c. Sumber
zat pengatur untuk mengatur penggunaan zat-zat gizi didalam tubuh. Bahan yang
mengandung zat pengatur adalah vitamin dan mineral. (Seri Ayah Bunda, 2000)
Kekurangan energi
akan menjadikan tubuh mengalami keseimbangan negatif. Akibatnya berat
badan kurang dari berat badan seharusnya (ideal). Bila terjadi pada bayi dan
anak-anak akan menghambat pertumbuhan dan pada orang dewasa menyebabkan
penurunan berat badan dan kerusakan jaringan tubuh (Almatsier, 2002).
Kelebihan energi akan diubah menjadi
lemak tubuh. Ini berakibat terjadi berat badan lebih atau kegemukan. Kegemukan
biasanya disebabkan oleh kebanyakan makan, dalam hal karbohidrat, lemak maupun
protein, tetapi juga karena kurang bergerak (Almatsier, 2002).
·
Tabel berikut
ini memuat perkiraan kebutuhan berbagai zat gizi pada usia remaja.
Anjuran
kecukupan gizi pada usia remaja (13-18 tahun)
Jenis kelamin
|
Umur (thn)
|
Berat (kg)
|
Kebutuhan zat
gizi
|
|||
Energi (kal)
|
Protein (gr)
|
Vit. A (RE)
|
Fe (mg)
|
|||
Laki-laki
|
13 – 15
16 – 19
|
45
56
|
2400
2500
|
64
66
|
600
600
|
17
23
|
Wanita
|
13 – 15
16 – 19
|
46
50
|
2100
2000
|
62
51
|
500
500
|
19
25
|
Kebutuhan gizi remaja relatif besar, karena mereka
masih mengalami pertumbuhan. Selain itu, remaja umumnya melakukan aktivitas
fisik lebih banyak dibanding usia lainnya, sehingga diperlukan zat gizi yang
lebih besar, yaitu:
1.
Energi
Faktor yang perlu
diperhatikan untuk menentukan kebutuhan energi remaja adalah aktivitas fisik,
seperti olahraga yang diikuti baik dalam kegiatan di sekolah maupun di luar
sekolah. Remaja yang aktif dan banyak melakukan olahraga memerlukan asupan
energi yang lebih besar dibandingkan yang kurang aktif.
Sejak lahir hingga usia 10
tahun, energi yang dibutuhkan relatif sama dan tidak dibedakan antara laki-laki
dan perempuan. Pada masa remaja terdapat perbedaan kebutuhan energi untuk
laki-laki dan perempuan karena perbedaan komposisi tubuh dan kecepatan pertumbuhan.
Kecukupan gizi (AKG) energi
untuk remaja dan dewasa muda perempuan 2000-1200 kkal sedangkan untuk laki-laki
antara 2400-2800 kkal setiap hari.
AKG energi ini dianjurkan sekitar 60% berasal dari
sumber karbohidrat. Makanan sumber karbohidrat adalah: beras, terigu dan hasil
olahannya (mie, spagetti, macaroni), umbi-umbian (ubi jalar, singkong), jagung,
gula, dan lain-lain.
2.
Protein
Kebutuhan
protein juga meningkat pada masa remaja, karena proses pertumbuhan yang sedang
terjadi dengan cepat. Pada awal masa remaja, kebutuhan protein remaja perempuan
lebih tinggi dibandingkan laki-laki, karena memasuki masa pertumbuhan cepat
lebih dulu.
Pada akhir masa
remaja, kebutuhan protein laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan karena
perbedaan komposisi tubuh. Kecukupan protein bagi remaja 1,5 – 2,0 gr/kg
BB/hari. AKG protein remaja dan dewasa muda adalah 48-62 gr per hari untuk
perempuan dan 55-66 gr per hari untuk laki-laki.
Makanan sumber protein hewani bernilai biologis lebih
tinggi dibandingkan sumber protein nabati, karena komposisi asam amino esensial
yang lebih baik, dari segi kualitas maupun kuantitas. Berbagai sumber protein
adalah: daging merah (sapi, kerbau, kambing), daging putih (ayam, ikan,
kelinci), susu dan hasil olahannya (keju, mentega, yakult), kedele dan hasil
olahannya (tempe, tahu), kacang-kacangan, dan lain-lain.
3.
Kalsium
Kebutuhan
kalsium pada masa remaja relatif tinggi karena akselerasi muscular, skeletal
/ kerangka dan perkembangan endokrin lebih besar dibandingkan masa anak dan
dewasa. Lebih dari 20 persen pertumbuhan tinggi badan dan sekitar 50 persen
massa tulang dewasa dicapai pada masa remaja. AKG kalsium untuk remaja dan
dewasa muda adalah 600-700 mg per hari untuk perempuan dan 500-700 mg untuk
laki-laki. Sumber kalsium yang paling baik adalah susu dan hasil olahannya.
Sumber kalsium lainnya ikan, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan lain-lain.
4.
Zat Besi
Kebutuhan zat
besi pada remaja juga meningkat karena terjadinya pertumbuhan cepat. Kebutuhan
zat besi pada remaja laki-laki meningkat karena ekspansi volume darah dan
peningkatan konsentrasi haemoglobin (Hb).
Setelah dewasa,
kebutuhan zat besi menurun. Pada perempuan, kebutuhan yang tinggi akan zat besi
terutama disebabkan kehilangan zat besi selama menstruasi. Hal ini mengakibatkan
perempuan lebih rawan terhadap anemia zat besi dibandingkan laki-laki.
Perempuan dengan
konsumsi zat besi yang kurang atau mereka dengan kehilangan zat besi yang
meningkat, akan mengalami anemia gizi zat besi. Sebaliknya defisiensi zat besi
mungkin merupakan limiting faktor untuk pertumbuhan pada masa remaja,
mengakibatkan tingginya kebutuhan mereka akan zat besi.
Hal lain yang
perlu diingat, adalah bioavailability dari makanan umumnya sangat rendah
yaitu kurang dari 10 persen. Sumber zat
besi dari hewani mempunyai bioavailability yang lebih tinggi
dibandingkan sumber nabati.
Status zat besi
dalam tubuh juga mempengaruhi efisiensi penyerapan zat besi. Pada remaja dengan
defisiensi zat besi maka penyerapan zat besi akan lebih efisien dibandingkan
yang tidak defisiensi zat besi. Yang dapat meningkatkan penyerapan zat besi
dari sumber nabati adalah vitamin C serta sumber protein hewani tertentu
(daging dan ikan). Sedangkan zat yang dapat menghambat penyerapan zat besi
antara lain adalah cafein, tannin, fitat, zinc, dan lain-lain.
AKG besi untuk remaja dan dewasa muda perempuan 19-26 mg setiap hari,
sedangkan untuk laki-laki 13-23 mg per hari. Makanan yang banyak mengandung zat
besi adalah hati, daging merah (sapi, kambing, domba), daging putih (ayam,
ikan), kacang-kacangan, sayuran hijau.
5.
Seng (Zinc)
Seng diperlukan
untuk pertumbuhan serta kematangan seksual remaja, terutama untuk remaja
laki-laki. AKG seng adalah 15 mg per hari untuk remaja dan dewasa muda
perempuan dan laki-laki.
6.
Vitamin
Kebutuhan
vitamin juga meningkat selama masa remaja karena pertumbuhan dan perkembangan
cepat yang terjadi. Karena kebutuhan energi meningkat, maka kebutuhan beberapa
vitamin pun meningkat, antara lain yang berperan dalam metabolisme karbohidrat
menjadi energi seperti vitamin B1, B2 dan Niacin. Untuk sintesa DNA dan RNA
diperlukan vitamin B6, asam folat dan vitamin B12, sedangkan untuk pertumbuhan
tulang diperlukan vitamin D yang cukup. Dan vitamin A, C dan E untuk
pembentukan dan penggantian sel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar