Karena
infeksi saluran kemih inilah setahun yang lalu, janin yang kukandung meninggal
dalam kandungan. Semoga aja tidak ada bunda2 yang yang lain yang
mengalami nasib yang sama seperti yang kualami setahun yang lalu. Semoga
kumpulan artikel ini berguna bagi kita semua.
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi yang sering dijumpai pada
perempuan setelah infeksi saluran nafas. Dalam setiap tahun, 15% perempuan
mengalami ISK. Kejadian ISK makin sering terjadi pada masa kehamilan. Perubahan
mekanis dan hormonal yang terjadi pada kehamilan meningkatkan risiko keadaan
yang membuat urin tertahan di saluran kencing. Juga adanya peningkatan
hormon progesterone pada kehamilan akan menambah besar dan berat rahim serta
mengakibatkan pengenduran pada otot polos saluran kencing.
Perubahan-perubahan tersebut mencapai
puncak pada akhir trimester dua dan awal trimester tiga yang merupakan factor
yang memudahkan terjangkitnya ISK pada kehamilan. Saluran kencing yang pendek
pada perempuan dan kebersihan daerah sekitar kelamin luar yang menjadi bagian
yang sulit dipantau pada perempuan hamil akan mempermudah ISK.
Escherecia coli merupakan bakteri penyebab ISK pada kehamilan yang ditemukan pada
80-90% kasus. Bakteri ini dapat berasal dari flora usus yang keluar sewaktu
buang air besar, dan jika bakteri berkembang biak akan menjalar ke saluran
kencing dan naik ke kandung kemih dan ginjal, inilah yang menyebabkan ISK.
Biasanya proses ISK tanpa gejala dan tanda
yang spesifik, namun apabila kandung kemih telah terinfeksi maka mulai timbul
gejala seperti nyeri di bawah perut dan susah kencing atau keluar hanya
sedikit. Keadan yang sangat serius apabila telah terjadi infeksi pada ginjal
(pielonefritis), ini sering dijumpai pada usia kehamilan 20 – 28 minggu,
ditandai dengan gejala demam, lemah, mengigil, nyeri pinggang, mual dan muntah.
Infeksi pada ginjal merupakan komplikasi
ISK pada kehamilan dan menyebabkan kelainan serius baik pada ibu maupun janin,
seperti persalinan premature, anemia, hipertensi dan preeklamsi. Jika bayi
lahir juga bisa membuat berat badannya rendah. Untuk itu penting bagi perempuan
hamil untuk berupaya menjaga kebersihan alat kelamin luarnya, selain itu perlu
segera konsultasi ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan segera apabila dirasa
sulit kencing atau nyeri di bawah perut.
ISK pada perempuan umumnya karena secara
anatomis uretra (saluran yang membawa air seni dari kandung kemih keluar)
pada perempuan lebih pendek dibandingkan pada laki-laki. Umumnya panjang uretra
pada perempuan hanyalah sekitar 3 cm dengan muara yang relatif terbuka serta
sangat berdekatan dengan vagina dan anus yang banyak mengandung kuman yang akan
sangat berpotensi untuk kuman masuk ke dalam saluran kemih.
Infeksi juga bisa terjadi pada trauma yang
kasar misalnya pada sanggama yang kasar atau pada pemasangan kateter di mana
kuman bisa terdorong untuk masuk ke dalam kandung kemih. Selain juga
terjadi perubahan-perubahan anatomis dan fisiologis dari pada sistem saluran
kemih selama masa kehamilan termasuk juga selama masa nifas.
Tidak semua perempuan hamil pasti akan terserang ISK.
Tidak semua perempuan hamil pasti akan terserang ISK.
Dari penelitian didapatkan angka kejadian
bakteriuria (adanya bakteri dalam urine atau air seni ) yang tanpa gejala pada
orang hamil berkisar 2 – 11 % (hal ini tergantung status ekonomi, ras, usia,
sudah berapa kali hamil dan lain-lain).
Perempuan hamil terutama yang sudah pernah
hamil untuk kesekian kali, lebih mudah terserang penyakit ISK oleh karena
terjadi perubahan alamiah (fisiologis) yang dramatis selama kehamilan, antara
lain terjadi penurunan tonus (ketegangan) dan aktivitas otot-otot ureter
(saluran dari ginjal ke kandung kemih) yang mengakibatkan terjadinya penurunan
kecepatan pengeluaran air seni melalui sistem pengumpulan urine. Ureter bagian
atas dan piala ginjal (pelvis renalis) mengalami dilatasi (rongganya menjadi
bertambah besar) dan mengakibatkan terjadinya hidronefrosis fisiologis
(alamiah) pada kehamilan (yaitu suatu keadaan di mana piala ginjal menggembung
karena saluran ginjal yang tersumbat atau tertutup sedangkan jaringan ginjal
jadi mengisut sehingga ginjal itu menjadi serupa kantong berisi air).
Hal ini terjadi sebagai akibat pengaruh
hormone progesterone terhadap tonus otot dan peristaltic , dan yang lebih
penting lagi adalah akibat penyumbatan mekanik oleh rahim yang membesar saat
hamil. Komplikasi yang sering muncul akibat infeksi saluran kemih yang parah
adalah pielonefritis (radang pada piala ginjal) , hipertensi ( tekanan darah
tinggi ), abortus prematurus , hambatan pertumbuhan janin dalam kandungan,
kematian janin dalam kandungan dan anemia.
Yang menyebabkan terjadinya infeksi
saluran kemih adalah terutama kuman golongan basil gram negatif yang dalam
keadaan normal berada di saluran pencernaan. Umumnya 90% penyebabnya
adalah E.Coli, 5% adalah Klebsiella-Enterobacter,dan 5% lagi oleh proteus
mirabilis, enterococcus dan staphylococcus.
Ada 3 cara terjadinya ISK yaitu :
Ada 3 cara terjadinya ISK yaitu :
a. Penyebaran melalui aliran darah yang
berasal dari usus halus atau organ lain ke bagian saluran kemih.
b. Penyebaran melalui saluran getah bening yang berasal dari usus besar ke kandung kencing atau ginjal.
c. Terjadi migrasi kuman secara asenden (dari bawah ke atas) melalui uretra, kandung kencing (buli–buli) dan ureter ke ginjal
b. Penyebaran melalui saluran getah bening yang berasal dari usus besar ke kandung kencing atau ginjal.
c. Terjadi migrasi kuman secara asenden (dari bawah ke atas) melalui uretra, kandung kencing (buli–buli) dan ureter ke ginjal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar